Anak kreatif
adalah anak yang dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan baik.
Perkembangan kemampuan dan kecerdasannya, sering kali membuatnya
bersikap dan berperilaku cukup aktif, banyak bergerak dan bersuara. Hal
ini sering pula diidentifikasi sebagai kenakalan oleh banyak orang
tua. Padahal, aktivitas dan mobilitasnya yang berlebih merupakan wujud
kemampuan berpikirnya yang serba ingin tahu. Sebelum kita men-judge
bahwa anak kita nakal, alangkah bijaknya jika kita mencoba mengetahui
dan memahami ciri-ciri anak kreatif berikut ini.
Berpikir Lancar
Anak kreatif
mampu memberikan banyak jawaban terhadap suatu pertanyaan yang kita
berikan. Dalam kejadian sehari-hari, kita sering bertanya apa�, maka
sering pula dijawab dengan banyak jawaban, meskipun kadang-kadang
jawabannya agak melenceng alias ngaco. Namun, itulah salah satu
kehebatan anak kreatif.
Dalam jangka panjang, anak kreatif mampu
memberikan banyak solusi atas masalah yang dihadapinya. Kemampuan ini
sangat penting untuk dikembangkan karena di masa depannya hidup akan
penuh masalah dan tantangan. Dengan kreativitasnya, maka ia akan lebih
mudah menjawab masalah dan tantangan tersebut.
Fleksibel dalam Berpikir
Anak kreatif
mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang (fleksibel),
sehingga ia mampu memberikan jawaban variatif. Hal ini akan
memudahkannya menjalani kehidupan dan menyesuaikan diri dalam berbagai
keadaan. Seringkali tanpa kita sadari, anak memberikan jawaban atau
komentar yang solutif atas pertanyaan dan pernyataan kita. Misalnya, Si Bibi kemana sih, jam segini belum datang, dasar malas
menunda-nunda pekerjaan terus,dengan tiba-tiba ia berkata Mungkin
Bibi sakit, Bu.
Orisinil (Asli) dalam Berpikir
Anak kreatif
mampu memberikan jawaban-jawaban yang jarang diberikan anak lain. jawaban baru yang tidak lazim diungkapkan anak-anak atau kadang
tak terpikirkan orang lain, di luar perkiraan dan khas. Misalnya, sang
Ibu mempertanyakan baju anaknya yang kotor dengan nada sedikit kesal. Sayang, kenapa bajumu kotor begini sih, Ibu kan sudah bilang jangan
kotor-kotoran? Jawaban si anak. Tadi kecipratan air hujan, Bu.
Teman-teman pada main ciprat-cipratan air hujan sama lumpur. Lagian
kalau hujan kan Ibu seneng, banyak air buat nyuci sama mandi.
Elaborasi
Anak kreatif
mampu memberikan banyak gagasan dengan menggabungkan beberapa ide atas
jawaban yang dikemukakan, sehingga ia mampu untuk mengembangkan,
memperkaya jawabannya secara rinci dan detail hingga hal-hal kecil.
Misalnya, Mengapa rumah berantakan?jawab si anak Ini risiko, Bu.
Aku kan main, bolak-balik ke dapur ngambil makanan dan minuman,
lari-lari, ketendang, jadi tumpah deh. Namanya juga main.
Imaginatif
Anak kreatif
memiliki daya khayal atau imajinasi, yang ia aplikasikan dalam
kegiatannya sehari-hari. Ia menyukai imajinasi dan sering bermain peran
imajinasi. Misalnya, ia membayangkan dirinya sebagai Ibu, maka ia akan
berperan sebagai ibu dalam segi bicara dan perilakunya. Dalam tataran
anak remaja, imajinasi ini biasanya berupa fiksi ilmiah, yakni sudah
cukup mampu mengembangkan imajinasinya dalam bentuk-bentuk keilmuan,
seperti menulis cerpen atau naskah drama, menciptakan lirik lagu,
bermusik dengan genre tertentu, dan lain-lain.
Senang menjajaki Lingkungannya
Anak kreatif
senang dengan bermain. Bermain dan permainannya itu selain
menyenangkannya juga membuatnya banyak belajar. Ia bisa mengumpulkan
dan meneliti makhluk hidup, serta benda mati yang ada di lingkungannya.
Hal ini tentu saja bermanfaat untuk masa depannya karena ia akan
selalu belajar dan mengasah rasa ingin tahunya terhadap sesuatu secara
mendalam. Ciri ini juga terkait dengan kecerdasan anak secara
naturalis. Msalnya, karena ia senang meneliti makhluk hidup, maka ia
senang memelihara binatang atau tanaman yang disukainya dan memberinya
nama.
Banyak mengajukan Pertanyaan
Anak kreatif
sangat suka mengajukan pertanyaan, baik secara spontan yang berkaitan
dengan pengalaman barunya maupun hasil ia berpikir. Sering kali
pertanyaan yang diajukannya membuat kita sulit dan merasa terjebak.
Karena itu, kita harus memiliki strategi yang tepat dengan berhati-hati
memberikan pernyataan dan harus siap dengan jawaban yang membuatnya
mengerti. Misalnya, kita mengajarkan bahwa Tuhan selalu melihat kita
dan tahu segala perbuatan kita karena Tuhan itu ada di mana-mana, maka
ia dapat mengajukan pertanyaan Tuhan itu laki-laki atau perempuan?
Tuhan itu ada banyak ya? Kan ada dimana-mana?. Jika tidak kita berikan
jawaban yang memuaskannya, maka ia akan terus mengajukan pertanyaan.
Mempunyai Rasa Ingin Tahu yang Kuat
Anak kreatif
suka memperhatikan sesuatu yang dianggap menarik dan mendalaminya
sampai puas. Rasa ingin tahu anak kreatif sangat tinggi, sehingga ia
tak akan melewatkan kesempatan untuk bertanya. Karena itu, kita sering
dibuatnya agak kewalahan bahkan jengkel dengan menganggap anak kita
bawel. Padahal itulah kehebatannya, rasa ingin tahunya akan membuatnya
haus ilmu, memiliki daya kritis dalam berpikir dan tidak cepat percaya
dengan ucapan orang sebelum membuktikan kebenarannya. Misalnya, kita
sedang bertamu ke rumah seseorang. Ia melihat kristal yang menarik.
Matanya selalu tertuju ke sana dan pelan-pelan mendekati kristal itu,
diangkatlalu jatuh dan pecah. Ia berkata Habis berat sih, jadi dibagi
dua saja, deh! Reaksi kita tentu saja kesal, marah dan merasa malu.
Karena
itu, fokus dan konsentrasi terhadap anak kreatif harus benar-benar
diperhatikan. Cara berpikirnya yang cepat dan lancar akan membuatnya
mudah bertindak memuaskan keingintahuannya.
Suka melakukan Eksperimen
Anak kreatif
suka melakukan percobaan dengan berbagai cara untuk memuaskan rasa
penasaran dan rasa ingin tahunya. Karena itu, sebagaimana contoh di
atas, orang tua harus bayak mendampingi dan membimbingnya, tetapi tidak
bertujuan menghambat atau terlalu mencampuri eksperimennya itu.
Memberikan
penjelasan tentang baik dan buruknya sesuatu lebih baik daripada
berkata jangan atau tidak boleh.
Suka menerima Rangsangan Baru
Anak kreatif
sangat suka mendapatkan stimulus atau rangsangan baru, serta terbuka
terhadap pengalaman baru. Hal ini berkaitan dengan rasa ingin tahunya
dan kesukaannya bereksperimen. Semakin banyak stimulus yang kita
berikan, maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapatkannya dan
semakin banyak pula percobaan yang dilakukannya, sehingga proses dan
kemampuan berpikirnya akan terus berkembang dan mengasah kecerdasan
otaknya.
Berminat melakukan Banyak Hal
Anak kreatif
memiliki minat yang besar terhadap banyak hal. Ia suka melakukan
hal-hal yang baru, berani mencoba hal baru dan tidak takut terhadap
tantangan. Dengan mengetahui antusiasme dari minatnya terhadap sesuatu
akan membantu orang tua mengenali bakat anak, sehingga sejak dini bisa
mengembangkan minat dan bakatnya secara berdampingan dan
berkesinambungan. Selain itu, keberanian melakukan hal-hal baru dapat
memupuk rasa percaya dirinya yang bermanfaat untuk perkembangan
kepribadiannya kelak.
Tidak mudah Merasa Bosan
Anak kreatif
tidak mudah bosan melakukan sesuatu. Ia akan melakukannya sampai ia
merasa benar-benar puas. Jika sudah puas, maka ia akan melakukan
sesuatu yang lain lagi. Inilah ciri kreativitasnya yang menonjol.
Ketidakbosanan merupakan aset berharga yang akan membuatnya terus
mencari hal-hal yang dapat menginspirasinya untuk berkreasi dan
berinovasi dengan hal-hal yang dialaminya dan dilihatnya, sehingga
proses kereatifnya terus berjalan seiring pertumbuhan usianya.
Kreativitas
lahir bukan semata-mata karena faktor keturunan, tetapi lebih karena
adanya faktor stimulasi dari lingkungan anak.
Stimulus dan
bimbingan orang tua merupakan faktor utama dalam menumbuh kembangkan
kreativitas anak. Dengan mengenali dan memahami ciri anak kreatif,
orang tua dapat mengoptimalkan kemampuannya untuk mengembangkan
kreativitas anak-anaknya. Karena itu, anak merupakan anugerah yang
harus kita syukuri, membuat kita belajar dari dan tentang banyak hal
dalam kehidupan.